Beberapa ibu umumnya melahirkan seorang bayi, namun semejak kehamilan, dokter mendiagnosis bahwa pasangan tersebut berpotensi memiliki bayi kembar. Hal ini merupakan sebuah peristiwa yang unik dan ternyata banyak juga orang tua yang mendambakan untuk memiliki anak kembar. Namun, pasti ada beberapa perbedaan yang perlu orang tua perhatikan dalam dalam masa persiapannya, berikut Segala Persiapan Memiliki Bayi Kembar yang perlu orang tua perhatikan!
Berbagai Tantangan Memiliki Bayi Kembar
Tentu peristiwa ini memiliki beberapa perbedaan yang menjadikan sebuah tantangan tersendiri bagi calon orang tua, baiknya hal tersebut perlu antisipasi secara langsung agar segala persiapan lebih dapat dilakukan dengan baik.
1. Memahami ciri khas perilaku masing-masingnya
Kelak, perlu ibu ketahui bahwa meskipun terlihat sama namun pada dasarnya mereka tetap memiliki kepribadian yang berbeda. Saat ini lah muncul potensi orang tua untuk membanding-bandingkan mereka sehingga hal tersebut. Membesarkan mereka secara kepribadian mungkin terasa masih jauh, namun jika kedua orang tua dapat tanggap untuk selalu memantau pertumbuhan mereka, ayah dan ibu pasti dapat mengembangkan mereka dengan baik sesuai kepribadiannya.
2. Risiko depresi berlebih setelah melahirkan
Memiliki seorang bayi saja sudah cukup memusingkan, apalagi dengan dua orang bayi sekaligus. Hal ini adalah hal yang wajar terjadi bagi ibu karena kurangnya waktu beristirahat atau waktu yang sangat terkuras untuk mengasuh mereka. Saat inilah peran ayah sangatlah vital, ayah dapat berperan sebagai sumber kekuatan yang ada bersama istrinya, memenuhi segala kebutuhan dan kemauan istrinya dan mendukung selalu ketika ibu merasa kelelahan.
3. Gejala morning sickness yang lebih parah
Morning Sickness merupakan hal yang paling umum terjadi saat kehamilan. Gejala ini disebabkan oleh produksi hormon HCG (human chorionic gonadotropin) yang lebih tinggi apalagi saat mengandung bayi kembar. Mengetahui hal ini, ibu harus lebih siap untuk menghadapi rasa mual tersebut saat (lazimnya) tiga bulan pertama masa kehamilan. Penuhi asupan gizi dan pastikan ibu tidak mengalami dehidrasi akibat banyaknya cairan tubuh yang keluan saat muntah terjadi.
4. Memastikan gizi yang sangat cukup
Bunda pasti pernah mendengar “saat hamil, makanlah dengan porsi untuk dua orang”, nah jika ternyata ibu sedang mengandung anak kembar, maka hal ini sangat perlu terjaga. Tak melulu soal banyak, namun berkonsentrasilah dengan nilai gizi dan kalori yang akan diterima ibu dan kedua bayi ibu. Sedikit catatan, normalnya ibu membutuhkan setidaknya 300 kalori tambahan untuk seorang bayi, sehingga ibu dapat memenuhi piring dengan ekstra nutrisi tertentu. Menggunakan aplikasi penghitung kalori yang banyak terdapat di smartphone juga dapat menjadi sumber perhitungan.
5. Si Kembar mudah berbagi penyakit
Perlu dipahami apabila salah satu mengalami infeksi penyakit, maka kembarannya juga memiliki potensi terkena infeksi yang sama. Apabila hal ini terjadi saat masa kehamilan, dokter adalah solusi utama penanganann. Orang tua perlu untuk segera memisahkan mereka hingga mendapat penanganan dan kelak sudah benar-benar sehat. Meski tidak menjamin kembarannya tidak tertular namun setidaknya hal ini dapat mengurangi risiko tersebut.
6. Mengurangi olahraga
Melakukan aktivitas olahraga tentu merupakan hal yang baik, tetapi, selama kehamilan kembar, baiknya ibu mengurangi dengan signifikan aktivitas tersebut. Olahraga aerobik khususnya kan memberikan dampak berat karena memberikan tekanan pada otot panggul penahan bayi. Agar lebih terukur, ibu dapat membicarakan hal ini dengan dokter karena ia akan memberikan saran berdasarkan usia kehamilan, dan komparasi lainnya.
Memiliki bayi kembar adalah sebuah hal yang spesial bagi setiap orang tua yang akan mendapatkannya, namun jangan lupa segala persiapan memiliki bayi kembar adalah hal yang harus dipahami dengan betul oleh calon orang tua agar segalanya dapat berjalan dengan baik.